Pakisaji, Malang – Sebagai upaya mewujudkan kontribusi Tri Dharma perguruan tinggi, Universitas Negeri Malang melalui LP2UM melakukan pengabdian kepada masyarakat khususnya bagi daerah pedesaan di Indonesia. Pada tanggal 09-10 Agustus 2023 dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat tepatnya di Desa Wonokerso, Pakisaji, Kabupaten Malang. Kegiatan pengabdian yang mengusung judul “Pengembangan Produk Turunan Jamur Merang dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Guna Mendukung Implementasi SDGs” ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat khususnya dalam budidaya jamur merang.

Kegiatan pengabdian masyarakat melibatkan 19 orang masyarakat Desa Wonokerso. Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh ketua peneliti LP2UM Wonokerso, Bapak Ahmad Fawaiq Suwanan, S.E., M.Si. dan dilanjutkan dengan penyambutan serta ucapan selamat datang dari Kepala Desa Wonokerso, Bapak Nariyadi. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai pukul 08.00-12.00 ini bukan hanya memberikan peningkatan keterampilan warga dalam membudidayakan jamur merang tetapi juga memberikan strategi serta tips berusaha budidaya jamur merang.

Materi dan pelatihan budidaya jamur merang disampaikan oleh pemateri Bapak Taufan selaku perintis usaha budidaya jamur merang. Pemaparan materi berguna untuk menstimulus warga terkait budidaya jamur merang, bahan dan alat yang digunakan, serta tips berbisnis budidaya jamur merang. Selanjutnya, dilaksanakan pelatihan dan praktik bersama warga Desa Wonokerso untuk membudidayakan jamur merang pada box parsel dan media tanam jerami.

Makna Pelatihan Budidaya Jamur Merang di Mata Peserta

Kegiatan pelatihan budidaya jamur merang yang berlangsung selama dua hari di Desa Wonokerso ini berhasil menarik antusias warga desa sebagai peserta. Beberapa dari peserta mengingkapkan rasa terima kasih. Bapak Ali Suwarno misalnya “Kami berterima kasih kepada tim peneliti LP2UM karena pelatihan ini menambah ilmu dan pengetahuan mengenai jamur merang, pesan dan harapan kami agar ada tindak lanjut berikutnya sehingga kami warga desa benar-benar mengerti bagaimana proses panen, pembibitan, penjualan, dan pemasaran hasil budidaya jamur merang ini”. Peserta lainnya juga memberikan tanggapan dan saran tindak lanjut bagi tim peneliti LP2UM, Ibu Alvyola Permata menyatakan “Pelatihan yang diselenggarakan ini sudah baik karena memberi informasi yang valid terkait wawasan budidaya, harapannya lebih membantu dalam proses penanaman lebih luas di desa dan penarapannya di masyarakat dengan membentuk kelompok usaha yang bisa didampingi oleh dosen dan tenaga ahli”. Tidak hanya itu, Bapak Hamim Saifuddin sebagai salah satu peserta menambahkan harapan besar setelah pelatihan ini, “Terima kasih atas pengetahuan dan pelatihan tentang budidaya jamur merang ini karena dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat Desa Wonokerso. Semoga dapat menjadi jalan bagi kami untuk bisa sejahtera”.

Harapan, pesan, dan saran yang diberikan warga Desa Wonokerso bukan menjadi ucapan dan tulisan semata bagi kami, tetapi juga suatu keberlanjutan dan janji yang harus dipenuhi di masa mendatang. Mayoritas dari peserta pelatihan adalah petani padi dan hortikultura dengan upah yang tidak sebanding dengan apa yang dilakukan. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi harapan bagi warga desa khususnya petani padi untuk bisa membudidayakan jamur merang yang lebih bernilai jual.

Open chat
Butuh bantuan??
Hallo ada yang bisa kami bantu?